Minggu, 29 April 2012

Profil LM3 Ponpes An-Nawawiyah


P  R  O  F  I  L
LM3 PONDOK PESANTREN DAN PERGURUAN
“ A N – N A W A W I Y A H “
KAWUNGGIRANG – MAJALENGKA

A. LATAR BELAKANG
Bermula berupa bangunan musholla yang dibangun oleh Almarhum Bapak H. Abdussalam (meninggal tanggal 02 Juli 1950) yang difungsikan sebagai tempat pengajian anak-anak.
Pengajian sempat terhenti pada masa revolusi untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, karena keamanan dan kekosongan tenaga pengajar dan putra-putri Bapak H. Abdussalam yang dapat diandalkan saat itu meninggal mendahului beliau.
Pada tahun 1968 pengajian anak-anak dirintis kembali oleh Bapak H. Abdul Fattah H.S. (almarhum) yang waktu itu masih menjabat Kepala Desa Kawunggirang. Adapun tenaga pengajarnya adalah K.H. Anwar Yusuf atas bimbingan K.H. Ahmad Nawawi (meninggal pada tanggal 02 Juli 1975) yang juga putra Bapak H. Abdussalam.
Dalam rangka membina kehidupan beragama dan pengembangan pengajian agama, maka dibuka pengajian routin / majlis ta’lim.
Pada tahun 1976 dibuka Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang mula-mula menumpang di Gedung SDN Kawunggirang, yang selanjutnya pada tahun 1977 dibangun Gedung Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang permanen dengan Kepala Madarasah yang pertama yaitu Drs. H.Z. Abidin Hasbari.
Pada tahun 1983 dalam rangka menampung hasrat masyarakat terhadap pembinaan akhlaqul karimah bagi anak-anak generasi muda penerus bangsa, maka dibangunlah pondok pesantren khusus untuk santri putra dan pada tahun 1986 dibangun asrama untuk santri putri.
Dalam rangka membenahi organisasi penyelenggara yang bergerak dalam bidang pendidikan, maka dibentuk yayasan yang berbadan hukum, terdaftar pada notaris Ahmad Suseno, SH di Majalengka dengan akta notaris nomor : 08 tahun 1986 tanggal 24 Juni 1986 dengan nama YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM ‘DARUSSALAM’.
Pada tahun 1986 dibuka Madrasah Diniyah Awaliyah untuk menampung siswa SD dalam rangka memperdalam pendidikan agama yang telah diberikan di SD.
Pada Tahun Ajaran 1990/1991 dibuka Madrasah Aliyah (MA) dengan menggunakan bangunan baru yang diresmikan oleh Bupati Kabupaten Majalengka Drs. H. Moch. Djufri Pringadi, SH (almarhum) pada tanggal 28 September 1992. Selanjutnya, Madrasah Aliyah pindah ke bangunan baru yang terletak di pinggir jalan raya, dibangun di atas tanah wakaf dari Ibu Hj. Neneng Siti Murbiyah bt Hj. Uswaci bt Sastrawijaya bin H. Abdurrauf bin Embah Raksawijaya.
Pada Tahun Pelajaran 1998/1999 dibuka pendidikan anak Pra Sekolah Raudhatul Athfal (RA). Pada 18 Desember 2000 didirikan LM3 An-Nawawiyah yang tumbuh dan berkembang di masyarakat dengan kegiatan peningkatan gerakan moral melalui kegiatan pendidikan dan keterampilan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pada tahun 2006 dibuka Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

B. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Kegiatan pendidikan dipolakan dalam pendidikan formal dan non formal atau pendidikan sekolah dan luar sekolah.
Dalam rangka penyelenggaraan pendidikan formal dibuka :
1.    Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
2.    Raudhatul Athfat (RA) – setingkat TK
3.    Madrasah Diniyah
4.    Madrasah Tsanawiyah (MTs) – setingkat SMP
5.    Madrasah Aliyah (MA) – setingkat SMA dengan menggunakan Kurikulum Departemen Agama ditambah muatan lokal berupa pendalaman ilmu-ilmu agama, antara lain Bahasa Arab dan Pengajian Kitab Kuning.
Dalam rangka penyelenggaraan pendidikan agama di Pondok Pesantren dengan tema sentral :
1.    Pelajaran ilmu-ilmu agama dan ilmu alat (Bahasa Arab) dengan mempelajari kitab-kitab kuning dengan metoda sorogan, balaghan mudzakarah.
2.    Pendidikan Al-Qur’an meliputi Qiroat, Tahfidz, Tafsir, dan Khot.
3.    Pengembangan pendidikan keterampilan dalam rangka membekali siswa-siswi serta santri untuk dapat hidup mandiri dan berwiraswasta berupa keterampilan jahit-menjahit, memasak, dan menyulam bagi santri putri serta elektronik dan pertanian bagi santri putra.

C. FASILITAS
1.    Lokasi pendidikan di atas tanah wakaf keluarga Bapak K.H. Ahmad Nawawi dan Ibu Hj. Neneng Siti Murbiyah terletak di tempat yang mudah dijangkau oleh kendaraan Majalengka – Maja – Cikijing.
2.    Ruang belajar yang permanen.
3.    Tersedia asrama / pemondokan putra-putri yang refresentatif.
4.    Dibina oleh tenaga pengajar profesional alumni Perguruan Tinggi Agama, Perguruan Tinggi Umum, dan Pondok Pesantren.
5.    Biaya Pemondokan relatif murah dan terarah.

D. STATUS MADRASAH
1.    Madrasah Tsanawiyah (MTs) dengan status terakreditasi, sehingga dapat menyelenggarakan Ujian Nasional Mandiri sama dengan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN).
2.    Madrasah Aliyah (MA) dengan status terakreditasi, sehingga dapat menyelenggarakan Ujian Nasional Mandiri sama dengan Madrasah Aliyah Negeri (MAN).

E. PIMPINAN LEMBAGA
1.    Pimpinan Pondok Pesantren dan Perguruan :       Drs. K.H.Z.A. HASBARI
2.    Pengasuh Pondok Pesantren                                        :       Drs. H. ASEP SAHIDIN S., M.Pd.
3.    Kepala Madrasah Aliyah (MA)                                        :       Drs. H. ASEP SAHIDIN S., M.Pd.
4.    Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs)                            :       Dra.YETTY PUPAYATI
5.    Kepala Madrasah Diniyah (MD)                         :       S  A  K  I  M,  S.Ag.
6.    Kepala Raudhatul Athfal (RA)                                        :       Dra.YETTY PUPAYATI
7.    Kepala Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)                :       Dra.YETTY PUPAYATI
8.    LM3                                                                          :       Drs. H. ASEP SAHIDIN S., M.Pd.
9.    PSAA                                                                       :       Drs. H. ASEP SAHIDIN S., M.Pd.

F. KEADAAN SANTRI/MURID/SISWA
Keadaan santri/murid/siswa yang ada di Lembaga Pendidikan An-Nawawiyah, dapat dilihat pada table di bawah ini :
LEMBAGA
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
JUMLAH
PONPES
95
104
199
RA
16
15
31
PAUD
19
21
40
MD
50
48
98
MTs
99
105
204
MA
88
99
187
JUMLAH
367
392
759
 
G. PONDOK PESANTREN AN-NAWAWIYAH SEBAGAI 
    LEMBAGA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS
Pondok Pesanten An-Nawawiyah adalah Lembaga pendidikan keagamaan yang memiliki sifat kemandirian yang sangat kuat untuk tidak bergantung padalembaga lain, maka Pesantren harus dapat memenuhi kebutuhannya sendiri baik dalam pemenuhan sarana dan prasarana maupun dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari karena itu Pesantren berusaha untuk memenuhi kebutuhannya dengan melakukan kegiatan pengembangan agribisnis untuk memberikan keterampilan dan keahlian kepada para santrinya dan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonominya ketika kembali hidup di tengah-tengah masyarakat maupun pada saat di Pondok pesantren, karena hampir mayoritas santri lebih banyak menghabiskan waktu pendidikannya dan pengabdiannya kepada pesantren, sehingga pesantren merasa berkewajban untuk memberikan bekal keterampilan kepada parasantrinya an menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
Pada saat ini agribisnis yang dilakukan di Pondok Pesantren An-Nawawiyah hanya sebatas pada pertanian padi seluas 1 hektar, emping melinjo 4 hektar, ubi jalar 2 hektar, dan penggemukan kambing sebanyak 42 ekor yang juga belum memberikan hasil yang memadai,namun karena kebutuhannya untuk peningkatan kesejahteraan pesantren dan sebagai alat peningkatan keterampilan para santri, maka usaha ini diharapkan dapat ditingkatkan dengan bantuan lembaga yang lain.

H. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKITAR PESANTREN
Di dalam kegiatan agribisnis yang dlakukan pesantren An-Nawawiyah disamping memberikan kemandirian pesantren untuk menghidupi diri sendiri dan peningkatan keterampilan para santri, juga memberikan konstribusi pada tingkat kesejahteraan masyarakat sekitar pesantren, karena pengelolaan kegiatan agribisnis juga membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak dan dapat dipenuhi oleh masyarakat sekitar pesantren serta sebagai mitra bisnis. Disamping itu, masyarakat di sekitar pesantren dapat belajar dari apa yang dilakukan oleh pesantren dalam melakukan pengembangan agribisnis dan teknologi pertanian.
Kegiatan keagamaan dan agribisnis yang dilakukan pesantren selalu berdampak positif terhadap masyarakat sekitar pesantren, karena selama ini pesantren secara terus menerus melakukan pemberdayaan di tengah-tengah masyarakat, baik dari segi pendidikan Agama Islam maupun upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan upaya kerjasama dan kebutuhan tenaga kerja dalam kegiatan usaha agribisnis pesantren, oleh karena demikian di wilayah pondok pesantren kami sudah terjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan masyarakat sekitar dalam hal tersebut di atas yang akan terus dijalankan dan dikembangkan.
I. RENCANA PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS
Rencana pengembangan usaha agribisnis di Pondok Pesantren An-Nawawiyah yaitu :
1.  Usaha emping melinjo. Untuk potensi pasar sangat luas, sehingga perlu pengembangan volume usahanya.
2.  Memperbesar modal untuk pembelian bahan baku emping melinjo ke luar daerah dan sebagainya.
3.  Pembuatan rumah produksi 

J. PROSPEK PASAR
Pada dasarnya produk emping melinjo ini sudah sangat terkenal sejak dulu, dan sudah menjadi industri kecil yang membudaya bagi sebagian besar masyarakat/ penduduk di kabupaten Majalengka. Hal ini ditunjang oleh kultur masyarakat yang agraris, ketersediaan bahan baku yang melimpah ditambah sumber daya manusianya yang cukup potensial.
Peluang pasar dari produk emping melinjo sampai saat ini cukup bagus dan masih sangat terbuka luas. Pangsa pasarnya selama ini belum tergarap secara utuh. Apalagi untuk peluang pasar ekspor. Selama ini para pengusaha emping tersebut banyak mendrop produknya ke berbagai kota besar di seluruh Indonesia, khususnya seluruh pulau Jawa. Karena emping melinjo in dapat diterima dan digemari oleh berbagai kalangan dan struktur masyarakat, maka peluang pasarpun semakin terbuka.
Pemasaran produk-produk yang dihasilkan oleh Pondok Pesantren An-Nawawiyah saat ini sudah lancar dan jika dikembangkan lebih luas lagi pasar masih sangat terbuka dengan dasar hasil survey obrolan dengan pelaku pasar yang selama ini bekerjasama dengan pihak Pondok Pesantren.
Daerah pemasaran meliputi Kabupaten Majalengka, seperti yang sudah dilaksanakan. Sedangkan  rencana  usaha  yang  belum  dilaksanakan
adalah : jambu batu merah, daerahnya meliputi Majalengka, Bandung, Bekasi, dan Jakarta.
Demikian prospek pasar itu yang pada dasarnya potensi pasar masih sangat terbuka dan kami siap berkompetisi secara sehat.


VISI DAN MISI
LEMBAGA MANDIRI YANG MENGAKAR DI MASYARAKAT (LM3)
“AN-NAWAWIYAH”
KAWUNGGIRANG – MAJALENGKA



I.       VISI
“Menjadi LM3 Terpercaya dan berkompeten untuk mencetak SDM yang Kreatif, Inovatif dan Profesional”.
II.      MISI
  1. Meningkatkan Kualitas Rencana Program, Pemantauan, Evaluasi, Pelaporan, dan  Pengendalian
  2. Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Kerjasama, Jejaring Kerja, dan Sistem Informasi.
  3. Meningkatkan Pendayagunaan Fasilitas Kelembagaan LM3.
  4. Meningkatkan Kompetensi Ketenagaan LM3.
  5. Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Sistem, Prosedur dan Norma LM3 serta Pengembangan Teknik Pelatihan Teknis, Fungsional, Mekanisasi dan Kewirausahaan
  6. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Konsultasi Agribisnis dan Pengembangan Pola/Model Pelatihan Teknis dan Kewirausahaan.
  7. Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Administrasi dan Manajemen LM

SUSUNAN PENGURUS
LEMBAGA MANDIRI YANG MENGAKAR DI MASYARAKAT (LM3)
“AN-NAWAWIYAH”
KAWUNGGIRANG – MAJALENGKA
 
1.
KETUA
:
Drs. H. ASEP SAHIDIN S, M.Pd
2.
MANAGER
:
ASEP QUSTOLANI, SE, MM
3.
SEKRETARIS
:
TEDDY MAULANA HS, S.Sos., M.Pd.
4.
BENDAHARA
:
YAYAH SOBHARIYAH
5.
ADMINISTRASI TEKNIK
:
UCU MUHAMMAD AFIF, S.Pd, M.Pd
6.
BIDANG – BIDANG


6.1
BIDANG EMPING
:
Dra.YETTY PUPAYATI
6.2
BIDANG SAPI
:
ASEP QUSTOLANI, SE, MM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar