P R
O F I L
LM3
PONDOK PESANTREN DAN PERGURUAN
“
A N – N A W A W I Y A H “
KAWUNGGIRANG
– MAJALENGKA
A. LATAR BELAKANG
Bermula berupa
bangunan musholla yang dibangun oleh Almarhum Bapak H. Abdussalam (meninggal
tanggal 02 Juli 1950) yang difungsikan sebagai tempat pengajian anak-anak.
Pengajian sempat
terhenti pada masa revolusi untuk mempertahankan kemerdekaan Republik
Indonesia, karena keamanan dan kekosongan tenaga pengajar dan putra-putri Bapak
H. Abdussalam yang dapat diandalkan saat itu meninggal mendahului beliau.
Pada tahun 1968
pengajian anak-anak dirintis kembali oleh Bapak H. Abdul Fattah H.S. (almarhum)
yang waktu itu masih menjabat Kepala Desa Kawunggirang. Adapun tenaga
pengajarnya adalah K.H. Anwar Yusuf atas bimbingan K.H. Ahmad Nawawi (meninggal
pada tanggal 02 Juli 1975) yang juga putra Bapak H. Abdussalam.
Dalam rangka membina
kehidupan beragama dan pengembangan pengajian agama, maka dibuka pengajian
routin / majlis ta’lim.
Pada tahun 1976
dibuka Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang mula-mula menumpang di Gedung SDN
Kawunggirang, yang selanjutnya pada tahun 1977 dibangun Gedung Madrasah
Tsanawiyah (MTs) yang permanen dengan Kepala Madarasah yang pertama yaitu Drs.
H.Z. Abidin Hasbari.
Pada tahun 1983 dalam
rangka menampung hasrat masyarakat terhadap pembinaan akhlaqul karimah bagi
anak-anak generasi muda penerus bangsa, maka dibangunlah pondok pesantren
khusus untuk santri putra dan pada tahun 1986 dibangun asrama untuk santri
putri.
Dalam rangka
membenahi organisasi penyelenggara yang bergerak dalam bidang pendidikan, maka
dibentuk yayasan yang berbadan hukum, terdaftar pada notaris Ahmad Suseno, SH
di Majalengka dengan akta notaris nomor : 08 tahun 1986 tanggal 24 Juni 1986
dengan nama YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM ‘DARUSSALAM’.
Pada tahun 1986 dibuka
Madrasah Diniyah Awaliyah untuk menampung siswa SD dalam rangka memperdalam
pendidikan agama yang telah diberikan di SD.
Pada Tahun Ajaran
1990/1991 dibuka Madrasah Aliyah (MA) dengan menggunakan bangunan baru yang
diresmikan oleh Bupati Kabupaten Majalengka Drs. H. Moch. Djufri Pringadi, SH
(almarhum) pada tanggal 28 September 1992. Selanjutnya, Madrasah Aliyah pindah
ke bangunan baru yang terletak di pinggir jalan raya, dibangun di atas tanah
wakaf dari Ibu Hj. Neneng Siti Murbiyah bt Hj. Uswaci bt Sastrawijaya bin H.
Abdurrauf bin Embah Raksawijaya.
Pada Tahun Pelajaran
1998/1999 dibuka pendidikan anak Pra Sekolah Raudhatul Athfal (RA). Pada 18
Desember 2000 didirikan LM3 An-Nawawiyah yang tumbuh dan berkembang di masyarakat
dengan kegiatan peningkatan gerakan moral melalui kegiatan pendidikan dan
keterampilan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pada tahun 2006
dibuka Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
B. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Kegiatan pendidikan
dipolakan dalam pendidikan formal dan non formal atau pendidikan sekolah dan
luar sekolah.
Dalam rangka
penyelenggaraan pendidikan formal dibuka :
1.
Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD)
2.
Raudhatul Athfat (RA) –
setingkat TK
3.
Madrasah Diniyah
4.
Madrasah Tsanawiyah (MTs) –
setingkat SMP
5.
Madrasah Aliyah (MA) –
setingkat SMA dengan menggunakan Kurikulum Departemen Agama ditambah muatan
lokal berupa pendalaman ilmu-ilmu agama, antara lain Bahasa Arab dan Pengajian
Kitab Kuning.
Dalam rangka
penyelenggaraan pendidikan agama di Pondok Pesantren dengan tema sentral :
1.
Pelajaran ilmu-ilmu agama
dan ilmu alat (Bahasa Arab) dengan mempelajari kitab-kitab kuning dengan metoda
sorogan, balaghan mudzakarah.
2.
Pendidikan Al-Qur’an
meliputi Qiroat, Tahfidz, Tafsir, dan Khot.
3.
Pengembangan pendidikan
keterampilan dalam rangka membekali siswa-siswi serta santri untuk dapat hidup
mandiri dan berwiraswasta berupa keterampilan jahit-menjahit, memasak, dan
menyulam bagi santri putri serta elektronik dan pertanian bagi santri putra.
C. FASILITAS
1.
Lokasi pendidikan di atas
tanah wakaf keluarga Bapak K.H. Ahmad Nawawi dan Ibu Hj. Neneng Siti Murbiyah
terletak di tempat yang mudah dijangkau oleh kendaraan Majalengka – Maja –
Cikijing.
2.
Ruang belajar yang permanen.
3.
Tersedia asrama / pemondokan
putra-putri yang refresentatif.
4.
Dibina oleh tenaga pengajar
profesional alumni Perguruan Tinggi Agama, Perguruan Tinggi Umum, dan Pondok
Pesantren.
5.
Biaya Pemondokan relatif
murah dan terarah.
D. STATUS MADRASAH
1.
Madrasah Tsanawiyah (MTs)
dengan status terakreditasi, sehingga dapat menyelenggarakan Ujian Nasional
Mandiri sama dengan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN).
2.
Madrasah Aliyah (MA) dengan
status terakreditasi, sehingga dapat menyelenggarakan Ujian Nasional Mandiri
sama dengan Madrasah Aliyah Negeri (MAN).
E. PIMPINAN LEMBAGA
1.
Pimpinan
Pondok Pesantren dan Perguruan : Drs.
K.H.Z.A. HASBARI
2.
Pengasuh
Pondok Pesantren : Drs.
H. ASEP SAHIDIN S., M.Pd.
3.
Kepala
Madrasah Aliyah (MA) : Drs.
H. ASEP SAHIDIN S., M.Pd.
4.
Kepala
Madrasah Tsanawiyah (MTs) : Dra.YETTY
PUPAYATI
5.
Kepala
Madrasah Diniyah (MD) : S A
K I M,
S.Ag.
6.
Kepala
Raudhatul Athfal (RA) : Dra.YETTY
PUPAYATI
7.
Kepala
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) : Dra.YETTY
PUPAYATI
8.
LM3
: Drs. H. ASEP SAHIDIN S., M.Pd.
9.
PSAA : Drs.
H. ASEP SAHIDIN S., M.Pd.
F. KEADAAN
SANTRI/MURID/SISWA
Keadaan
santri/murid/siswa yang ada di Lembaga Pendidikan An-Nawawiyah, dapat dilihat
pada table di bawah ini :
LEMBAGA
|
LAKI-LAKI
|
PEREMPUAN
|
JUMLAH
|
PONPES
|
95
|
104
|
199
|
RA
|
16
|
15
|
31
|
PAUD
|
19
|
21
|
40
|
MD
|
50
|
48
|
98
|
MTs
|
99
|
105
|
204
|
MA
|
88
|
99
|
187
|
JUMLAH
|
367
|
392
|
759
|
G. PONDOK
PESANTREN AN-NAWAWIYAH SEBAGAI
LEMBAGA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS
Pondok
Pesanten An-Nawawiyah adalah Lembaga pendidikan keagamaan yang memiliki sifat
kemandirian yang sangat kuat untuk tidak bergantung padalembaga lain, maka
Pesantren harus dapat memenuhi kebutuhannya sendiri baik dalam pemenuhan sarana
dan prasarana maupun dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari karena itu Pesantren
berusaha untuk memenuhi kebutuhannya dengan melakukan kegiatan pengembangan
agribisnis untuk memberikan keterampilan dan keahlian kepada para santrinya dan
dapat meningkatkan kesejahteraan ekonominya ketika kembali hidup di
tengah-tengah masyarakat maupun pada saat di Pondok pesantren, karena hampir
mayoritas santri lebih banyak menghabiskan waktu pendidikannya dan
pengabdiannya kepada pesantren, sehingga pesantren merasa berkewajban untuk
memberikan bekal keterampilan kepada parasantrinya an menumbuhkan jiwa
kewirausahaan.
Pada
saat ini agribisnis yang dilakukan di Pondok Pesantren An-Nawawiyah hanya
sebatas pada pertanian padi seluas 1 hektar, emping melinjo 4 hektar, ubi jalar
2 hektar, dan penggemukan kambing sebanyak 42 ekor yang juga belum memberikan
hasil yang memadai,namun karena kebutuhannya untuk peningkatan kesejahteraan
pesantren dan sebagai alat peningkatan keterampilan para santri, maka usaha ini
diharapkan dapat ditingkatkan dengan bantuan lembaga yang lain.
H.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKITAR PESANTREN
Di
dalam kegiatan agribisnis yang dlakukan pesantren An-Nawawiyah disamping
memberikan kemandirian pesantren untuk menghidupi diri sendiri dan peningkatan
keterampilan para santri, juga memberikan konstribusi pada tingkat
kesejahteraan masyarakat sekitar pesantren, karena pengelolaan kegiatan
agribisnis juga membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak dan dapat dipenuhi
oleh masyarakat sekitar pesantren serta sebagai mitra bisnis. Disamping itu,
masyarakat di sekitar pesantren dapat belajar dari apa yang dilakukan oleh
pesantren dalam melakukan pengembangan agribisnis dan teknologi pertanian.
Kegiatan
keagamaan dan agribisnis yang dilakukan pesantren selalu berdampak positif
terhadap masyarakat sekitar pesantren, karena selama ini pesantren secara terus
menerus melakukan pemberdayaan di tengah-tengah masyarakat, baik dari segi
pendidikan Agama Islam maupun upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan
upaya kerjasama dan kebutuhan tenaga kerja dalam kegiatan usaha agribisnis
pesantren, oleh karena demikian di wilayah pondok pesantren kami sudah terjalin
kerjasama yang saling menguntungkan dengan masyarakat sekitar dalam hal
tersebut di atas yang akan terus dijalankan dan dikembangkan.
I.
RENCANA PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS
Rencana
pengembangan usaha agribisnis di Pondok Pesantren An-Nawawiyah yaitu :
1. Usaha
emping melinjo. Untuk potensi pasar sangat luas, sehingga perlu pengembangan
volume usahanya.
2. Memperbesar
modal untuk pembelian bahan baku emping melinjo ke luar daerah dan sebagainya.
3. Pembuatan
rumah produksi
J. PROSPEK PASAR
Pada dasarnya produk
emping melinjo ini sudah sangat terkenal sejak dulu, dan sudah menjadi industri
kecil yang membudaya bagi sebagian besar masyarakat/ penduduk di kabupaten
Majalengka. Hal ini ditunjang oleh kultur masyarakat yang agraris, ketersediaan
bahan baku yang melimpah ditambah sumber daya manusianya yang cukup potensial.
Peluang pasar dari
produk emping melinjo sampai saat ini cukup bagus dan masih sangat terbuka
luas. Pangsa pasarnya selama ini belum tergarap secara utuh. Apalagi untuk
peluang pasar ekspor. Selama ini para pengusaha emping tersebut banyak mendrop
produknya ke berbagai kota besar di seluruh Indonesia, khususnya seluruh pulau
Jawa. Karena emping melinjo in dapat diterima dan digemari oleh berbagai kalangan
dan struktur masyarakat, maka peluang pasarpun semakin terbuka.
Pemasaran
produk-produk yang dihasilkan oleh Pondok Pesantren An-Nawawiyah saat ini sudah
lancar dan jika dikembangkan lebih luas lagi pasar masih sangat terbuka dengan
dasar hasil survey obrolan dengan pelaku pasar yang selama ini bekerjasama
dengan pihak Pondok Pesantren.
Daerah pemasaran
meliputi Kabupaten Majalengka, seperti yang sudah dilaksanakan. Sedangkan rencana
usaha yang belum
dilaksanakan
adalah : jambu batu merah, daerahnya meliputi
Majalengka, Bandung, Bekasi, dan Jakarta.
Demikian prospek
pasar itu yang pada dasarnya potensi pasar masih sangat terbuka dan kami siap
berkompetisi secara sehat.
VISI DAN MISI
LEMBAGA MANDIRI YANG MENGAKAR DI MASYARAKAT (LM3)
“AN-NAWAWIYAH”
KAWUNGGIRANG – MAJALENGKA
I.
VISI
“Menjadi LM3 Terpercaya dan berkompeten untuk mencetak SDM yang
Kreatif, Inovatif dan Profesional”.
II. MISI
- Meningkatkan
Kualitas Rencana Program, Pemantauan, Evaluasi, Pelaporan,
dan Pengendalian
- Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan
Kerjasama, Jejaring Kerja, dan Sistem Informasi.
- Meningkatkan Pendayagunaan Fasilitas
Kelembagaan LM3.
- Meningkatkan Kompetensi Ketenagaan LM3.
- Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Sistem,
Prosedur dan Norma LM3 serta Pengembangan Teknik Pelatihan Teknis,
Fungsional, Mekanisasi dan Kewirausahaan
- Meningkatkan Kualitas Pelayanan Konsultasi
Agribisnis dan Pengembangan Pola/Model Pelatihan Teknis dan Kewirausahaan.
- Meningkatkan Kualitas Pengelolaan
Administrasi dan Manajemen LM
SUSUNAN PENGURUS
LEMBAGA MANDIRI YANG MENGAKAR DI MASYARAKAT (LM3)
“AN-NAWAWIYAH”
KAWUNGGIRANG – MAJALENGKA
1.
|
KETUA
|
:
|
Drs.
H. ASEP SAHIDIN S, M.Pd
|
2.
|
MANAGER
|
:
|
ASEP
QUSTOLANI, SE, MM
|
3.
|
SEKRETARIS
|
:
|
TEDDY
MAULANA HS, S.Sos., M.Pd.
|
4.
|
BENDAHARA
|
:
|
YAYAH
SOBHARIYAH
|
5.
|
ADMINISTRASI
TEKNIK
|
:
|
UCU
MUHAMMAD AFIF, S.Pd, M.Pd
|
6.
|
BIDANG
– BIDANG
|
|
|
6.1
|
BIDANG
EMPING
|
:
|
Dra.YETTY
PUPAYATI
|
6.2
|
BIDANG
SAPI
|
:
|
ASEP
QUSTOLANI, SE, MM
|